Diskusi bernarasumber Direktur Jenderal Perikanan Tangkap – Kementerian Kelautan dan Perikanan, CEO MSC, Peneliti International Institute for Environment and Development dan Bolton Group.
KKP dan Marine Stewardship Council (MSC) menyelenggarakan acara menyambut Konferensi Kelautan PBB untuk fokus membahas dukungan bagi perikanan skala kecil di Indonesia menuju keberlanjutan dan kesehatan masa depan laut. Kegiatan panel diskusi berlangsung pada Rabu 29 Juni 2022 bertempat di Hotel Melia Lisboa, Portugal, menjadi wadah untuk mengembangkan langkah strategis demi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 14: Kehidupan di bawah air.
Diskusi diselenggarakan untuk memperkaya bahasan dalam Konferensi Kelautan PBB yang berupaya untuk mengatasi masalah isu kelautan dengan mendorong diskusi tentang solusi inovatif berbasis sains, serta mendorong keberlanjutan dalam pemanfaatan sumber daya laut. MSC adalah organisasi nirlaba yang menetapkan standar berbasis sains yang diakui secara global untuk penangkapan ikan berkelanjutan.
Standar Perikanan MSC adalah standar internasional terkemuka mengenai penangkapan ikan berkelanjutan. Lebih dari 446 perikanan, mewakili 17% tangkapan alam laut secara global, telah disertifikasi sesuai Standar.
Para pembicara yang hadir berbagi pandangan dan masukan sesuai keahlian mereka tentang bagaimana perikanan skala kecil yang berkembang di dunia dapat didukung untuk beroperasi secara berkelanjutan. Di dalam diskusi, MSC memaparkan tantangan yang terjadi, termasuk kesenjangan keilmuan dan data dan perlunya kesepakatan antar pemerintah yang lebih kuat dalam mengelola stok ikan bersama melalui program Pathway to Sustainability.
Melalui program Pathway to Sustainability, MSC mengembangkan solusi bagi perikanan di negara berkembang dengan pengembangan kapasitas dan sumber daya, kemitraan dengan industri, pemerintah dan ilmuwan dan pasar sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat akan produk makanan laut yang diproduksi secara berkelanjutan.
Rupert Howes, CEO MSC menyampaikan: “Pertemuan kali ini berfokus pada bagaimana perikanan skala kecil dan yang berasal dari negara dengan ekonomi berkembang sering terkendala investasi pengembangan, data, pengelolaan dan keahlian dalam mewujudkan perikanan berkelanjutan serta solusi kolaboratif penanganannya. Negara-negara ini tidak bergantung pada penangkapan ikan untuk pertumbuhan ekonomi, mata pencaharian, dan sumber pangan, namun menyumbang sebagian besar dari 39 juta pekerjaan penangkapan ikan di dunia.”
Dengan topik “Mengatasi hambatan penangkapan ikan yang berkelanjutan untuk mengembangkan ekonomi dan perikanan skala kecil”, MSC mengundang Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, International Institute for Environment and Development dan industri Bolton Food menjadi pemantik diskusi. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Dr. Ir. Muhammad Zaini Hanafi M.M yang menyampaikan perkembangan perbaikan perikanan dan yang berkelanjutan menjadi pemantik diskusi awal.
“KKP bertugas untuk memastikan agar Indonesia mencapai ketahanan ekonomi perikanan untuk pertumbuhan yang merata dan berkualitas tinggi. Dengan program perbaikan perikanan , banyak kemajuan perikanan yang telah dicapai bersama dari semakin banyaknya ahli perikanan, pengembangan kapasitas pemangku kepentingan hingga perikanan yang mendapat sertifikasi MSC yang telah memenuhi standar keberlanjutan. Melalui forum ini kami ingin menunjukan pada global bahwa perikanan Indonesia mampu memenuhi tantangan pengelolaan perikanan skala kecil melalui sinergi bersama, untuk mencapai Ekonomi Biru ,” ungkap M. Zaini Hanafi, Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap KKP.
Indonesia adalah negara nelayan terbesar kedua di dunia dan ikan menjadi 54% sumber protein hewani dalam makanan nasional Indonesia, mendukung mata pencaharian lokal, menghasilkan pendapatan ekspor lebih dari US$4,8 miliar, dan memasok 7% makanan laut global. Melalui proyek Fish for Good, program Pathway to Sustainability MSC sejak tahun 2019-2022, KKP, MSC dan mitra mengembangkan Rencana Aksi Perbaikan Perikanan prioritas, 11 kajian pra-penilaian kesenjangan, mendorong pendalaman kapasitas ahli perikanan serta dukungan pendanaan melalui skema Ocean Stewardship Fund bagi 9 perikanan dan 3 mahasiswa pascasarjana. Saat ini tiga perikanan Indonesia telah berhasil memenuhi standar keberlanjutan perikanan dan mendapatkan sertifikat MSC bagi perikanan tuna dan cakalang.
Selain KKP, pembicara mitra lainnya adalah Christina Pita, Principle researcher and team leader Shaping Sustainable Markets dari International Institute for Environment and Development yang memaparkan rekomendasi kebijakan pengelolaan perikanan berdasarkan kajian yang dilakukan. Pemateri terakhir, yaitu Luciano Pirovano, Global Sustainable Development Food dari Bolton Group memperkaya diskusi dengan paparan sudut pandangnya sebagai industri olahan makanan hasil laut dengan pangsa pasar besar yang berkomitmen untuk 100% mensuplai produk tuna olahannya berasal dari perikanan bersertifikat. Luciano menekankan peran pasokan produk perikanan berkelanjutan dapat mengubah rantai pasok dan memenuhi kebutuhan pasar.
MSC percaya bahwa penangkapan ikan secara berkelanjutan akan melindungi lautan serta mendukung perekonomian masyarakat, melalui dukungan penuh untuk program perbaikan perikanan bagi negara- negara berkembang seperti Indonesia. MSC berharap konferensi ini dapat mendorong perikanan berkelanjutan dan memberikan kebermanfaatan bagi nelayan skala kecil.
- Selesai -
Untuk pertanyaan media silakan hubungi:
Usmawati Anggita, Commercial Communication Officer, MSC
[email protected]
Mobile: +62 813 84515 698
Catatan untuk editor:
● Perikanan tuna Indonesia bersertifikat pertama pada November 2018: PT Citraraja Ampat, Sorong pole and line Skipjack and Yellowfin Tuna
● Perikanan tuna Indonesia bersertifikat kedua Mei 2020 yaitu: North Buru and Maluku Fair Trade Fishing Associations, Indonesian Handline Yellowfin Tuna
● Perikanan tuna Indonesia bersertifikat ketiga pada Januari 2021: Third Indonesia tuna fishery achieves MSC certified sustainable status | Marine Stewardship Council
Marine Stewardship Council (MSC) adalah organisasi nirlaba internasional yang menetapkan standar berbasis sains yang diakui secara global untuk penangkapan ikan berkelanjutan dan rantai pasokan makanan laut. Program sertifikasi dan ekolabel MSC mengakui dan menghargai praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan serta membantu membangun pasar makanan laut yang lebih berkelanjutan. Ini adalah satu-satunya program sertifikasi dan ekolabel perikanan tangkap alam yang memenuhi persyaratan praktik terbaik yang ditetapkan oleh United Nations Food and Agriculture Organization (UNFAO) dan ISEAL, asosiasi keanggotaan global untuk standar keberlanjutan. Informasi lebih lanjut kunjungi msc.org atau kunjungi halaman media sosial kami.
29 Juni 2023