Dua mahasiswa pasca Indonesia kembali menjadi penerima dana Ocean Stewardship Fund Marine Stewardship Council (MSC) untuk mendukung program perbaikan perikanan cumi-cumi. Hingga tahun ini, total tujuh mahasiswa pascasarjana dari Indonesia telah berhasil lolos kompetisi pendaan Student Research Grant Ocean Stewardship Fund (OSF) MSC.
Keempat kalinya, MSC memanfaatkan 5% royalti dari penjualan seafood berkelanjutan berlabel MSC untuk mempercepat perkembangan keberlanjutan perikanan di seluruh dunia melalui program OSF. Cakupan dan jangkauan dana tahun ini pun berkembang dengan adanya dukungan donasi pihak ketiga. OSF tahun ini juga mengumumkan rencana untuk mencapai US$100 juta dalam kurun 1 dekade demi mempercepat tujuan perikanan global yang berkelanjutan.
Di tengah kekhawatiran global tentang menurunnya keanekaragaman hayati laut, hibah tahun ini berfokus pada penelitian mitigasi tangkapan sampingan (by catach)– ketika ikan dan spesies not-target tertangkap jaring dan jenis alat tangkap lain. Dukungan pendaan mencakup proyek perbaikan di Australia, Greenland, Ekuador, Papua New Guinea dan Alaska.
Total US$934.430 atau setara Rp13 Miliyar lebih dalam bentuk 26 hibah bagi perikanan, ilmuwan, NGO dan mahasiswa pascasarjana di 15 negara untuk membantu upaya internasional dalam konservasi laut dan perikanan berkelanjutan. Setidaknya setengah dari hibah mendukung perikanan di negara berkembang yang sedang bertransisi menuju praktik berkelanjutan, termasuk Indonesia, Meksiko dan Afrika Selatan.
Program Perbaikan perikanan yang mendapatkan OSF tahun ini diantaranya adalah penelitian penanda/tagging hiu yang tidak sengaja tertangkap oleh perikanan. Menggunakan teknologi satelit ketika melepaskan kembali hiu ke laut akan mendukung data estimasi tingkat hidup dan cara menjaga spesies ini. Di Indonesia, dua mahasiswa pasca sarjana IPB University mendapatkan penadaan untuk penelitian yang mendukung data stok perikanan cumi.
Reza Alnanda, mahasiswa Program Doktor IPB University, akan melakukan analisa DNA untuk mengidentifikasi populasi cumi (Uroteuthis duvaucelii) di perairan selat Malaka. Penelitian akan berkontribusi bagi pengembangan penilaian stok dan pengelolaan perikanan cumi. Sedangkan Achmad Zamroni akan mengumpulkan setidaknya 100 sampel cumi untuk mengetahui dinamika populasi dan kapasitas reproduksi yang juga akan berkontribusi bagi pengelolaan stok.
Kedua penelitian ini berkaitan dengan proyek perbaikan perikanan MSC yang menjadi penerima OSF tahun sebelumnya. Hal ini menunjukan keberlanjutan dari program perbaikan yang melibatkan lebih banyak akademisi demi memperkaya data ilmiah perikanan.
Hirmen Syofyanto, Program Direktur MSC di Indonesia menyampaikan:
“Perbaikan perikanan merupakan upaya bersama untuk mewujudkan berkelanjutan dan MSC memberikan dukungan baik dari pengembangan kapasitas terhadap standar berkelanjutan, dorongan bagi pemangku kebijakan serta pendanaan bagi perbaikan perikanan Indonesia termasuk melalui OSF. Apresiasi kami berikan pada seluruh penerima OSF dari Indonesia atas inisiatif dan inovasi dalam seleksi ini secara mandiri, mari kita terus bekerja bersama demi perikanan Indonesia yang terjaga kelestariannya.”
Rupert Howes, CEO Marine Stewardship Council menyampaikan:
“Selamat kepada semua penerima Ocean Stewardship Fund tahun ini. Fokus kami pada keanekaragaman hayati laut akan membantu mendorong pemahaman ilmiah tentang bagaimana perbaikan dapat dilakukan dalam praktik penangkapan ikan untuk meminimalkan dampak ekosistem. Tanpa ragu, upaya kolektif kita turut membantu memastikan lautan tetap produktif dan tangguh dalam menghadapi tekanan serta tuntutan yang terus meningkat, namun masih banyak lagi yang harus dilakukan dan mendesak agar bisa mewujudkan Tujuan Pembangunan Strategis PBB pada tahun 2030”.
“Dengan populasi global yang terus bertumbuh, laut akan menjadi semakin penting bagi komunitas yang bergantung padanya baik sebagai sumber pendapatan, nutrisi dan pangan akuatik yang sehat. Ocean Stewardhsip Fund mendorong inovasi dan kemajuan yang dibutuhkan, demi merawat potensi sumberdaya lautan kita.”
Sejak OSF diluncurkan, total lebih dari 100 proyek terlibat dengan 13 perikanan dan peneilitian mahasiswa Indonesia diantaranya. Pada tahun 2021, lima dari Indonesia berhasil mendapatkan pendanaan OSF, terdiri dari dua perbaikan perikanan dan tiga mahasiswa pascasarjana untuk penelitian dan disusul empat perbaikan perikanan dan satu mahasiswa mendapatkan OSF ditahun berikutnya.
Perbaikan perikanan yang telah bergerak menuju keberlanjutan dan memenuhi syarat pendanaan OSF akan menggunakan dana sesuai dengan fokus perbaikan masing-masing.
# Selesai #
Untuk pertanyaan media silakan hubungi:
Usmawati Anggita, Commercial Communication Officer, MSC
[email protected]
Tentang Ocean Stewardship Fund
MSC memanfaatkan 5% royalti tahunannya dari penjualan seafood berkelanjutan berlabel program OSF.
Lebih lanjut mengenai proyek pendanaan Discover the 26 funded grants being awarded this year (MSC Ocean Stewardship Fund projects supported | Marine Stewardship Council
Marine Stewardship Council (MSC) adalah organisasi nirlaba internasional yang menetapkan standar berbasis sains yang diakui secara global untuk penangkapan ikan berkelanjutan dan rantai pasokan makanan laut. Program sertifikasi dan ekolabel MSC mengakui dan menghargai praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan serta membantu membangun pasar makanan laut yang lebih berkelanjutan. Ini adalah satu-satunya program sertifikasi dan ekolabel perikanan tangkap alam yang memenuhi persyaratan praktik terbaik yang ditetapkan oleh United Nations Food and Agriculture Organization (UNFAO) dan ISEAL, asosiasi keanggotaan global untuk standar keberlanjutan. Informasi lebih lanjut kunjungi msc.org atau kunjungi halaman media sosial kami:
14 Mei 2023