Skip to main content

DKP bersama MSC lanjutkan program perikanan berkelanjutan perairan Jawa Timur

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur didukung oleh Marine Stewardship Council (MSC) Indonesia dan Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) mengundang mitra implentasi perbaikan perikanan dan lembaga-lembaga pendukung untuk hadir dalam pertemuan koordinasi dan identifikasi.

Pertemuan pemangku kepentingan perbaikan perikanan (Fisheries Improvement Program/FIP) yang dilaksanakan secara luring di Surabaya dan daring melalui Zoom Call pada selasa 25 Januari 2023 dihadiri kepala dinas perikanan kabupaten/kota, perusahaan perikanan berkelanjutan dan asosiasi perikanan.

Pertemuan pada hari ini menguatkan pengelolaan dan produksi perikanan di Jawa Timur dan sebagai salah satu tindaklanjut Memorandum Saling Pengertian Kerja Sama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan MSC. Pembahasan mencakup produk komoditas unggulan dan rantai pasok para pihak juga akan memastikan perangkat pengelolaan, penguatan kapasitas, keahlian dan media komunikasi, mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan pengelolaan perikanan dengan baik melalui FIP.

Program MSC secara global di tahun 2021-2022 telah memberikan pengaruh bagi perikanan diantaranya 19% perikanan tangkapan laut yang dinilai dan terkait dengan MSC, 628 perikanan terlibat dalam program dan 2,087 perbaikan dilakukan oleh perikanan bersertifikasi MSC hingga 31 maret 2022. Pada tingkat pasar produk, 20,447 produk perikanan menggunakan berlabel biru MSC, nilai penjualan retail mencapai $ 12,28 miliar, 62 negara konsumen berlabel MSC serta 46,277 lokasi pemilik sertifikat CoC.

Pada sambutan pembuka yang disampaikan oleh Direktur Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan, DJPT – KKP, Dr. Ir. Ridwan Mulyana, M.T., disampaikan pentingnya kegiatan koordinasi Program Perbaikan Perikanan di Provinsi Jawa Timur mengingat permintaan pasar akan produk memiliki ekolabel semakin meningkat. Tidak hanya mendengar program baru MSC sesuai dengan Memorandum Saling Pengertian bersama KKP yang kemudian diaplikasikan di tingkat daerah melalui Rencana Kerja Tahunan Provinsi Jawa Timur,
mitra pelaksana FIP juga memberikan pemaparan mengenai latar belakang, kondisi, tantangan, rantai pasokan dan harapan tindaklanjut yang dibutuhkan terkait FIP perikanan yang didukung oleh lembaga masing-masing. Program perbaikan perikanan di Jawa Timur bersama mitra MSC berfokus pada beberapa spesies lokal unggulan, yaitu rajungan, lemuru, teri, kembung, tongkol, kakap/kerapu. FIP merupakan bagian dari mengelola perikanan agar lebih lestari sumber daya dan ekologinya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur yang diwakili oleh Bapak Alan Wahyu Putra, S.STP. MM. Kepala Bidang Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur, menyampaikan apresiasi dari kegiatan yang dilaksanakan karena mengingat produksi perikanan Jawa Timur merupakan salah satu unggulan di Indonesia. Berdasarkan data Statistik Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur total
produksi perikanan tangkap di Jawa Timur tahun 2022 mencapai 598.317 ton. Data Diskanla Jatim juga menunjukkan bahwa komoditas unggulan perikanan tangkap di Jatim ada dua, yaitu tongkol dengan hasil produksi mencapai 64.947,80 ton dan ikan lemuru dengan hasil produksi mencapai 70.284,83 ton 1.

Program perbaikan perikanan oleh berbagai pihak dengan perannya masing-masing tentunya akan menjaga kelestarian sumber daya alam, habitat laut serta sumber pendapatan di tingkat nelayan, pengepul serta industri baik di tingkat domestik dan ekspor.
Pada Rencana Kerja Tahunan antara MSC dan DKP Jawa Timur secara teknis di lapangan akan bekerja sama dengan mitra pelaksana yaitu APRI, Asosiasi Perikanan Demersal Indonesia, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University serta lembaga lokal dan/atau kelompok masyarakat adat yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan.

Di akhir pertemuan, para pihak merumuskan tindaklanjut implementasi kegiatan MSC Indonesia di Provinsi Jawa Timur terkait identifikasi rantai pasokan perikanan prioritas, analisa kesenjangan (pre- assessment), dukungan fasilitasi FIP, pelatihan dan pengembangan kapasitas, serta peningkatan kesadaran pemangku kepentingan terkait perikanan berkelanjutan.

-SELESAI-

Untuk pertanyaan media silakan hubungi:
Usmawati Anggita, Commercial Communication Officer, MSC
[email protected]
Mobile: +62 813 84515 698

Catatan untuk editor:

● 1 Data produksi perikanan Jawa Timur https://mediaindonesia.com/nusantara/552025/produksi-perikanan-tangkap-jawa-timur-tertinggi-di-indonesia

Tentang Marine Stewardship Council (MSC)
MSC adalah organisasi nirlaba internasional yang menetapkan standar berbasis sains dan diakui secara global terhadap penangkapan ikan serta keterlacakan makanan laut yang berkelanjutan. Label MSC biru pada produk makanan laut mengartikan bahwa: produk berasal melalui perikanan tangkapan alam yang telah disertifikasi secara independen terhadap standar berbasis sains MSC dalam penangkapan ikan yang ramah lingkungan; dan dapat ditelusuri melalui sumber yang berkelanjutan. Hal ini dapat ditemukan pada lebih dari 100 spesies makanan laut di 100 negara. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi msc.org atau kunjungi halaman media sosial kami.